Sayap-Sayap Patah: Definisi Patah Hatinya Kahlil Gibran

Naufal Al Rafsanjani
3 min readOct 14, 2022

--

Mungkin sedikit agak telat ketika saya berkata bahwa saya baru saja menyelesaikan novel yang berjudul “sayap sayap patah” sebuah novel yang tak lekang dimakan waktu, karena terbukti novel ini merupakan satu dari sekian novel pada abad ke 20 semenjak kemunculannya dan masih eksis hingga sekarang.

Tentu tulisan yang hebat dilahirkan oleh penulis yang hebat pula, ialah Kahlil Gibran yang berhasil menciptakan sebuah karya yang cukup fenomenal.

Review Buku Sayap-Sayap Patah
Ilustration dan review: Tweet Ilmu

Identitas Buku

Judul: Sayap-Sayap Patah
Genre: Sastra (Fiksi)
Penulis: Kahlil Gibran
Tahun Terbit: 2021
Penerbit: Bentang Pustaka
Jumlah halaman: 127
Daftar Pustaka: Gibran, K. (2021). Sayap-Sayap Patah (S. D. Damono, Trans. D. Maretihaqsari & A. T. Fusama Eds.). Yogyakarta: Bentang Pustaka.

Catatan dan Sinopsis

… Apakah kita terbang dengan cepat menuju bintang-bintang sampai sayap-sayap kita lelah? Apakah cinta sedang tertidur ketika ia datang kepada kita, dan apakah ia, ketika terjaga, menjadi marah dan memutuskan untuk menghukum kita?

Cinta memberiku lidah dan air mata…

Setiap kali aku mendengar nyanyian burung-burung dan suara air pada musim semi, aku menderita tanpa memahami alasan penderitaanku.

… Akankah kau mendengar bisik sayap-sayapku dalam keheningan malam?

Sayap-Sayap Patah adalah salah satu karya fenomenal dari seorang Kahlil Gibran, penyair terpopuler ketiga sepanjang masa di dunia. Sebuah kisah cinta sederhana sepasang kekasih yang berakhir tragis. Selain elegi cinta yang sangat mengharukan, Gibran juga menyelipkan berbagai masalah yang berkaitan dengan nasib perempuan, penindasan, ketidakadilan, dan korupsi yang terjadi di Lebanon. Kelincahan Gibran menciptakan metafora-metafora dalam kisah sederhana ini membuat karyanya selalu dibaca dan diapresiasi sepanjang masa.

Dengan sensitivitasnya yang luar biasa, Kahlil Gibran merajut sebuah kisah cinta tentang sepasang kekeasih yang indah dan menggelora. Namun, cinta mereka bukanlah Tanpa halangan. Tradisi, tabu, politik, dan ketidakadilan menjadi penghalang bagi keduanya untuk bersatu.
Sederhana, tetapi penuh makna. Itulah yang membuat karya Kahlil Gibran begitu dekat di hati pembacanya.

Diterjemahkan secara langsung oleh Sapardi Djoko Damono, penyair legendaris Indonesia, menjadikan napas liris dan puitis di dalam buku ini semakin terasa keindahannya.

Inilah salah satu kisah cinta paling megah dan paling dikenal sepanjang masa, yang sering disandingan dengan Rome & Juliet karya Wiliam Shakespeare.

Baca juga: [Review Buku] Bidadari Paderi — Saiful A Imam

Review

Novel ini mengisahkan Gibran, seorang anak yatim yang menemukan salah satu sahabat lama ayahnya. Kemudian dari pertemuan itu, ia dipertemukan oleh seorang wanita cantik, yang memberikan warna dalam hidup, dan menerangkan arti cinta yang tulus dalam hidupnya.

Namun ketulusan cinta mereka, harus dihadapkan pada situasi yang pelik, dimana sang perempuan dalam hal ini bernama Selma, mesti menerima nasib bahwa ia dijodohkan oleh salah satu kemenakan uskup.

Ayahnya tidak bisa berbuat banyak, meskipun dari air mukanya nampak tidak menunjukan adanya persetujuan.

Sebuah pernikahan yang tidak dilandasi oleh cinta pun terealisasi, dan Selma pun harus menerima bahwa langkah kakinya kini akan menjadi lebih berat.

Dan mungkin tak lagi nampak senyum dalam raut wajahnya.
Meski begitu cinta tulus antara Gibran dan Selma pun tak pernah surut, meskipun dipisahkan oleh jurang yang sangat curam.

Pernikahannya dengan kemenakan uskup sudah ditebak akhirnya, suaminya adalah seorang yang serakah, gila harta, dan bahkan tidak pernah memperdulikan dirinya, dan hal inilah yang membuat ayahnya dirundung rasa penyesalan, meski tidak mampu berbuat banyak.

Para pembaca novel ini yang mendedikasikan waktunya untuk membacanya lebih dari satu kali, dapat dipastikan akan mendapatkan sebuah makna baru, bahwa ini bukanlah sekedar cerita tentang cinta, tapi novel ini adalah bagian dari sebuah kritik terhadap kekuasaan.

Baca juga: Dark Matter: Novel Sci-Fi Fenomenal

Penilaian

(+) Cover: 9.0
(+) Story: 8.5
(+) Curiosity: 8.25
(+) Moral Value: 8.75
(+) Legibility: 8.25
(+) Overall Rating: 8.55

Penilaian tersebut bersifat objektif yang subjektif, karena dinilai dengan tidak membandingkan dengan karya serupa sehingga objektif, namun juga didasarkan oleh pengalaman pribadi dalam menikmati bacaan tersebut sehingga juga bersifat subjetif.

Buat kalian yang ingin membaca buku Sayap-Sayap Patah, bisa membeli ebook dan buku fisiknya melalui Gramedia ataupun juga toko buku favorit kalian.

Sign up to discover human stories that deepen your understanding of the world.

Free

Distraction-free reading. No ads.

Organize your knowledge with lists and highlights.

Tell your story. Find your audience.

Membership

Read member-only stories

Support writers you read most

Earn money for your writing

Listen to audio narrations

Read offline with the Medium app

--

--

Naufal Al Rafsanjani
Naufal Al Rafsanjani

Written by Naufal Al Rafsanjani

Hidup adalah untaian makna dari kata yang ditulis semesta. My website: www.readtweet.web.id

No responses yet

Write a response